Selasa, 10 Desember 2024

Bashar al-Assad dan Hubungannya dengan Rusia dan Iran

 

Bashar al-Assad, presiden Suriah, dikabarkan melarikan diri ke Rusia untuk mencari suaka di tengah perang saudara yang sedang berlangsung di negaranya. Ini bukan pertama kalinya Assad mencari bantuan dari Rusia. Pada tahun 2011, ketika perang saudara Suriah pertama kali meletus, Assad meminta bantuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tetap berkuasa. Rusia memberikan bantuan militer yang ekstensif, termasuk serangan udara, senjata, dan pasukan khusus.

Namun, situasi saat ini berbeda. Rusia saat ini sedang disibukkan dengan perang di Ukraina dan tidak dapat memberikan dukungan penuh kepada Assad. Iran, sekutu dekat Assad lainnya, juga sedang menghadapi masalah internal.

Hubungan antara Suriah dan Iran sangat erat. Kedua negara memiliki kesamaan pandangan politik anti-Barat dan mendukung Palestina. Selain itu, Suriah merupakan jalur strategis bagi Iran untuk terhubung dengan kelompok-kelompok sekutunya di Timur Tengah, seperti Hizbullah di Lebanon. Yang tak kalah pentingnya adalah kesamaan ideologi Syiah antara kedua negara. Meskipun Syiah adalah minoritas di Suriah, mereka telah memegang kekuasaan selama lebih dari setengah abad, dimulai dari pemerintahan Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad.

Pemerintahan Hafez al-Assad yang represif dan otoriter, serta dukungan dari Iran dan Rusia, telah memungkinkan rezim Assad untuk tetap berkuasa meskipun mendapat tentangan dari berbagai kelompok di Suriah.

Dukungan Rusia terhadap Palestina dan Relevansinya dengan Suriah

Rusia secara konsisten mendukung Palestina dalam kebijakan internasionalnya. Ini sejalan dengan strategi Rusia untuk melawan Amerika Serikat dan sekutunya. Rusia mendukung siapa pun yang menentang AS dan memusuhi siapa pun yang berteman dengan AS. Oleh karena itu, Rusia dan Korea Utara mendukung Palestina.

Situasi di Suriah memiliki relevansi yang signifikan dengan perjuangan kemerdekaan Palestina. Ada preseden sejarah di mana pembebasan Yerusalem didahului dengan penaklukan Damaskus, seperti yang terjadi pada masa Shalahuddin al-Ayyubi dan Khalifah Umar bin Khattab. Kemenangan rakyat Suriah dapat membuka jalan bagi kemerdekaan Palestina, karena dapat menginspirasi rakyat Palestina dan memperkuat semangat mereka untuk membebaskan Yerusalem.

Kesimpulan

Situasi di Suriah sangat kompleks dan melibatkan banyak aktor internasional. Hubungan antara Suriah, Rusia, Iran, dan Palestina saling terkait erat. Perang saudara di Suriah, dukungan Rusia terhadap Palestina, dan kesamaan ideologi antara Iran dan Suriah adalah faktor-faktor penting yang membentuk dinamika politik di kawasan tersebut.


Tidak ada komentar: