- Membeli pelana baru untuk kuda mati itu.
- Memberi makan kuda dengan harapan ia akan hidup kembali.
- Mengganti penunggang dengan orang lain.
- Memecat orang yang bertanggung jawab merawat kuda dan menggantinya dengan orang baru.
- Mengadakan rapat untuk membahas strategi meningkatkan kecepatan kuda.
- Membentuk tim khusus untuk meneliti kuda mati tersebut dari berbagai sudut pandang. Mereka bekerja berbulan-bulan, menyusun laporan, dan akhirnya mengusulkan solusi, meskipun sudah jelas bahwa kudanya mati.
- Setelah waktu yang lama, tim mencapai kesimpulan yang sebenarnya sudah diketahui: "Kuda ini memang mati."
- Namun, karena telah menghabiskan banyak tenaga, waktu, dan sumber daya, mereka enggan mengakui kenyataan. Untuk mencari pembenaran, mereka mulai membandingkan kuda mereka dengan kuda mati lainnya dan berargumen bahwa kuda ini tidak benar-benar mati, hanya kurang latihan dan perlu pelatihan khusus.
- Kemudian, mereka mengajukan anggaran tambahan untuk "melatih" kuda mati tersebut.
- Akhirnya, mereka mengubah definisi kata "mati" agar dapat meyakinkan diri sendiri bahwa kuda itu masih hidup.
Jumat, 24 Januari 2025
Teori Kuda Mati
Teori Kuda Mati merupakan sebuah metafora satir yang menggambarkan perilaku individu, lembaga, atau bangsa dalam menghadapi masalah yang sudah jelas, tetapi mereka bertindak seolah-olah masalah tersebut tidak ada atau tidak dipahami. Alih-alih mengakui kenyataan, mereka cenderung mengabaikannya dan mencari berbagai pembenaran.Inti dari teori ini cukup sederhana:Jika seseorang menyadari bahwa mereka sedang menunggangi kuda yang sudah mati, solusi paling logis dan mudah adalah turun dari kuda tersebut dan meninggalkannya. Namun, dalam praktiknya, banyak orang, organisasi, atau bangsa yang memilih langkah-langkah yang tidak rasional, seperti:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar