Selasa, 08 April 2025

Strategi Gerilya di Era Modern: Masihkah Relevan?

Strategi gerilya, meski berasal dari masa perang konvensional, masih terbukti efektif di era modern. Meskipun teknologi seperti drone, satelit, dan sistem pertahanan canggih telah berkembang pesat, kelompok-kelompok seperti Hamas menunjukkan bahwa taktik gerilya dapat beradaptasi dengan medan urban, propaganda digital, dan senjata murah namun mematikan.

Konflik Israel-Hamas menjadi contoh nyata. Hamas menggunakan terowongan bawah tanah, serangan roket massal, dan perang informasi untuk melawan dominasi militer Israel. Sementara itu, Israel mengandalkan teknologi tinggi seperti Iron Dome dan drone pengintai, tetapi tetap kesulitan menghadapi kompleksitas medan dan tekanan internasional akibat korban sipil.

Seperti Vietnam dan Afghanistan di masa lalu, gerilya modern tidak selalu bertujuan menang secara militer, tetapi bertahan secara politik dan moral. Dalam konflik asimetris, kekuatan bukan hanya soal senjata, tapi juga soal legitimasi, ketahanan, dan narasi. Maka, gerilya tetap relevan — bahkan di tengah dominasi teknologi.

Tidak ada komentar: