Senin, 16 November 2009

Belajar


Belajar merupakan hal yang wajib kita lakukan, karena pada kenyataannya kita belajar setiap hari di kehidupan ini. Menuntut ilmu merupakan bagian dari belajar, maka sudah selayaknya kita sebagai manusia harus belajar atau menuntut ilmu, seperti kata pepatah ; ‘tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat’. Manusia bisa berkembang sedemikian maju karena proses belajar dari sejak nenek moyang atau orangtua kita terdahulu, terus menerus mencari perubahan atau inovasi terbaru untuk perkembangan peradaban manusia. Menurut WS. Winkel belajar adalah :
“Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai – sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas,”

Dengan adanya perubahan dalam pola prilaku, hal ini menandakan telah mengalami proses belajar, tentunya harus disertai dengan kesadaran pada diri sendiri bahwa kita sedang belajar. Elizabeth Hurlock berpendapat bahwa : “Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan.” )

Belajar yang efektif adalah belajar yang menggunakan seluruh alat indra sehingga mendapat hasil yang optimal. Contohnya; ketika siswa akan belajar tentang bidang studi sejarah, maka cara belajar yang efektif adalah dengan cara melihat atau mengamati pelajarannya. Mulut membaca (mengulang bacaannya), telinga mendengarkan, dan tangan menulis rangkuman dengan kata-kata sendiri atau mengerjakan latihan pelajaran pelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga pelajaran tersebut tidak mudah lupa dan pelajaran itu juga dapat mudah dipahami dengan baik. Bukan dengan cara menghapal pelajaran yang pada akhirnya akan cepat lupa. Karena ciri khas dari hasil belajar/kemampuan yang diperoleh adalah jika seseorang dapat merumuskan kembali pengetahuan yang dimiliki dengan kata-kata sendiri. Karena pada kenyataannya kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.

Menurut Andreas Harefa yang diuraikan oleh Baban Sarbana dan Dina Diana belajar adalah :
Proses menemukan pengetahuan baru dan bersifat permanen, dan belajar dibedakan menjadi :1) belajar tentang, 2) belajar dengan:
- Belajar tentang, menyangkut pengetahuan, contoh; belajar tentang komputer adalah belajar mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan komputer, baik program, software, hardware, harga dan lain-lain.
- Belajar dengan, berhubungan dengan keterampilan, contoh; belajar dengan komputer adalah menjadikan komputer sebagai sarana belajar.

Begitu pula dengan Zainudin Arif yang menyatakan bahwa belajar adalah : “Merupakan suatu proses dari dalam yang di kontrol langsung oleh peserta sendiri serta melibatkan dirinya, termasuk fungsi intelek, emosi dan fisiknya". Sedangkan menurut James Wittaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto menyatakan : “Belajar dapat di definisikan sebagai proses dimana tingkah laku di timbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”

Perubahan akibat belajar akan bertahan lama, bahkan sampai taraf tertentu, tidak akan menghilang lagi. Kemampuan yang telah di peroleh, menjadi milik pribadi yang tidak akan pupus begitu saja. Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat dari luar, maksudnya apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang diperoleh melalui belajar.

Dapat dikatakan juga bahwa belajar menghasilkan perubahan yang meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing. Yang bersifat internal tidak dapat langsung diamati, sebaliknya yang bersifat eksternal dapat diamati. Dengan kata lain orang yang belajar akan mengalami perubahan kearah yang positif, baik itu dalam kemampuan di bidang kognitif, afektif, maupun psikomotornya.