Senin, 15 Februari 2010

Belajar Untuk Menjadi...


Dalam miniatur kehidupan yang natural dan riil seperti itu, anak-anak benar-benar dipandang sebagai manusia seutuhnya. Bukan sekedar robot cerdas - yang harus dijejali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan - di mana jam-jam belajar merupakan saat-saat "pengisian" yang mengerikan. Ledakan informasi di abad ini barangkali membuat banyak orang panik. Sementara kehidupan yang telah berubah menjadi medan kompetisi yang kejam mendorong mereka berpikir, bahwa untuk bisa bertahan hidup anda harus mengetahui segalanya.

Begitulah sekolah-sekolah kita didirikan sebagai tempat menjajakan "barang-barang" yang bernama ilmu pengetahuan, yang harus "dimiliki" setiap orang agar bisa bertahan hidup. Maka kita mengagumi "kecerdasan". Karena itulah mata uang paling bergengsi yang digunakan membeli "barang-barang" tersebut. Dan belajar adalah proses transaksinya.

Di sekolah seperti itu anak-anak belajar "menguasai" pelajaran. Bukan menjadi sesuatu dengan pelajaran tersebut. Makin banyak pelajaran yang dapat mereka kuasai, makin baik transaksi mereka. Maka kita seolah-seolah berburu anak-anak cerdas, yang dapat melakukan banyak transaksi.

Tapi yang kemudian kita saksikan justru sebuah ironi. Anak-anak itu tidak mengalami transformasi pembelajaran. Pelajaran matematika, misalnya, tidak serta merta membuat mereka dapat berpikir logis. Pelajaran sejarah tidak memberi mereka kesadaran dan emosi akan identitas kolektif. Pelajaran bahasa bahkan tidak membantu mereka berbahasa dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.(dikutip dari millist sebelah)

Rabu, 03 Februari 2010

Sherlock Holmes; The Movie


Sherlock Holmes adalah karakter fiktif karya novelis Inggris, Arthur Conan Doyle. Sherlock Holmes, seorang detektif swasta terkenal di Inggris, yang kerap menangani kasus-kasus rumit dengan logikanya.

Sherlock Holmes yang diangkat ke film mengisahkan tentang terbongkarnya sebuah aliran hitam yang diketuai oleh Lord Blackwood (Mark Strong). Aliran sesat ini dibongkar oleh Sherlock Holmes (Robert Downey, Jr.) bersama rekannya yang seorang dokter, John Watson (Jude Law).

Blackwood dipenjara dan dijerat hukuman mati karena telah membunuh perempuan untuk dikorbankan dalam upacara aliran hitam tersebut. Sehari setelah dihukum gantung, makam Blackwood hancur dari dalam. Di peti mati ternyata bukan mayat Blackwood yang ditemukan, melainkan mayat orang lain.

Rumor tentang Blackwood yang bangkit dari dalam kubur menghantui rakyat Inggris. Holmes pun dipercaya kembali untuk menyelidiki kasus hilangnya mayat Blackwood itu.

'Sherlock Holmes' sangat cocok bagi Anda penyuka film yang penuh dengan teka-teki. Meski begitu, jalan cerita 'Sherlock Holmes' tidak terlalu rumit. Perlahan-lahan fakta terbuka dengan menggunakan alur mundur dalam film ini.

Yang saya soroti adalah penokohan terhadap Sherlock Holmes dan dr. Watson yang sepertinya benar-benar diluar pakem Holmes yang selama ini ada. Bila biasanya digambarkan bahwa Holmes adalah “gentlemen” sejati, maka di film ini akan kebalikannya. Begiti juga tokoh dr. Watson yang biasanya digambarkan hanya sebagai pelengkap saja dari tokoh Holmes dengan figure yang kurang menonjol namun di film ini dr. Watson adalah pria gagah dan “gentlemen” sejati. Maka, sepertinya aura dominasinya akan lebih menonjol pada tokoh dr. Watson dibandingkan Holmes yang tampak cengengesan. Atau jangan pula membayangkan akan melihat Holmes dengan topi dan pakaian khasnya yang selama ini menjadi cirri khas tokoh ini, yang ada adalah Holmes yang urakan, dan sedikit acak-acakan juga eksentrik.
Disutradarai oleh Guy Ritchie,'Sherlock Holmes' disetting pada akhir tahun 1800-an di Inggris. Mantan suami Madonna itu membuat suasana film 'Sherlock Holmes' tidak terlalu mencekam dengan karakter Holmes dan Watson yang serius tapi santai. Malahan, ada beberapa dialog dan adegan perkelahian yang membuat penonton tertawa. Maklum saja, salah satu penulis skenarionya adalah Simon Kinberg yang pernah menulis skenario untuk film-film yang penuh dengan adegan dan dialog humor seperti ' Charlie's Angels: Full Throttle' dan 'Night at the Museum: Battle of the Smithsonian'.

Sedangkan untuk para pemainnya, kemampuan Robert Downey, Jr. dan Jude Law yang sudah lama melanglang buana di Hollywood sepertinya sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Mereka berdua, ditambah Rachel Mcadams, sebagai Irene Adler, berhasil memukau penonton dengan gaya yang serius tapi santai. Bahkan, Robert Downey, Jr. masuk nominasi Golden Globe Award dalam kategori Aktor Terbaik untuk film musikal atau komedi.

Selasa, 02 Februari 2010

Healing Our Memories


Forgiving does not mean forgetting. When we forgive a person, the memory of the wound might stay with us for a long time, even throughout our lives. Sometimes we carry the memory in our bodies as a visible sign. But forgiveness changes the way we remember. It converts the curse into a blessing. When we forgive our parents for their divorce, our children for their lack of attention, our friends for their unfaithfulness in crisis, our doctors for their ill advice, we no longer have to experience ourselves as the victims of events we had no control over.

Forgiveness allows us to claim our own power and not let these events destroy us; it enables them to become events that deepen the wisdom of our hearts. Forgiveness indeed heals memories.

Henry J.M. Nouwen
---------------------
Kita yang bergumul dengan luka-luka dan sakit yang disebabkan oleh langkah-langkah, tindakan-tindakan, sikap-sikap, perbuatan dan perkataan orang lain, saya yakin akan menemukan pertolongan yang baik dari refleksi Nouwen di atas.

Bagi Nouwen, memaafkan TIDAK SAMA dengan melupakan. Memaafkan TIDAK MENGHAPUS kenangan kita kepada perbuatan buruk dan menyakitkan yang telah dilakukan orang pada kita. Memaafkan seseorang TETAP MEMBERI RUANG kepada ingatan itu, malah, katanya, mungkin sekali ingatan kepada peristiwa yang menyakitkan itu terus menempel di tubuh kita jikalau perbuatan orang itu sampai membuat bekas di tubuh kita. Pengampunan tidak coba berpura-pura bahwa KITA SUDAH LUPA atau saya sudah melupakannya.

Memaafkan, kata Nouwen, tidak membuat kita lupa. Tetapi maaf yang kita berikan kepada seseorang atau sekelompok orang MENGUBAH CARA KITA mengingat peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang menyakitkan itu. "It converse the curse into a blessing" – Maaf mengubah kutukan menjadi berkat. Ingatan, kenangan kepada peristiwa buruk itu kini tidak lagi menjadi kutukan dan orang yang melakukannya adalah orang terkutuk. Maaf yang diberikan mengubah cara kita mengingat kejadian itu dengan memberi kita kemampuan untuk TIDAK LAGI MEMANDANG DIRI KITA SEBAGAI KORBAN dari kejadian itu melainkan memberi kita KUASA untuk tidak membiarkan ingatan kepada kejadian-kejadian itu merusak diri kita. Dengan cara itu, pengampunan memberi kita kemampuan untuk melihat kejadian-kejadian itu sebagai hal-hal yang malah memperdalam kebijaksanaan hati kita.

Di sinilah kata Nouwen, memaafkan akan menyembuhkan memori-memori kita yang sakit, luka dan pahit!

Selamat memberi maaf saudaraku.

"The compassionate life is the life in which we believe that strength is hidden in weakness and that true community is a fellowship of the weak." ---- Henry J.M. Nouwen

Senin, 01 Februari 2010

Mengenang Masa Muda






Waktu browsing di laptop, saya menemukan foto-foto ini. Jadi ingat masa muda yang heroic.