Rabu, 27 Februari 2013

Menentukan Visi Pribadi (Berangkat dari 7 Habits)

Kesadaran diri atau kemampuan berpikir tentang proses berpikir sendiri adalah alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi. Kesadaran diri memungkinkan kita memisahkan diri dan memeriksa cara kita “melihat” diri sendiri. Ini menjadi peta kita untuk sifat dasar manusia. Tanpa sadar kita akan memproyeksikan maksud kita pada perilaku mereka dan menyebut diri kita obyektif dan akan membatasi potensi kita berhubungan dengan orang lain.

 
CERMIN SOSIAL
Refleksi dari paradigma memperlihatkan bahwa seringkali ditentukan oleh pengkondisian dan kondisi. Menciptakan peta yang sangat berbeda.

Ada tiga buah peta social. Determinisme genetic, sifat ini diteruskan dari generasi ke generasi. Determinisme psikis. Pengalaman pada masa kanak-kanak membentuk pribadi dan susunan karakter. Begitulah cara orangtua membesarkan anak. Determinisme lingkungan. Sesuatu di lingkungan anda bertanggung jawab atas situasi anda.

Di Antar Stimulus dan ResponBatas dan parameter kehidupan sudah ditentukan dan pada dasarnya kita tidak dapat berbuat banyak. Namun kita dapat memutuskan pada diri kita bagaimana segala sesuatu dapat mempengaruhi kita. Diantara stimulus dan respon, manusia memiliki kebebasan untuk memilih. Selain kesadaran dri, kita memiliki imajinsi dan kehendak bebas.

Anugerah manusiawi mengangkat kita diatas dunia binatang. Sejauh mana kita dapat melatih dan mengembangkannya memberi kita kekuatan untuk memenuhi potensi manusiawi yang unik. Diantar stimulus dan respon terdapat kekuatan kita yang terbesar-kebebasan untuk memilih.

DEFINISI “PROAKTIVITAS”
Proaktivitas lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Kata ini berarti sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Kita mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatu terjadi.

Orang yang proaktif mengenali tanggung jawab, tidak menyalahkan keadaan mereka. Sedangkan orang yang reaktif seringkali dipengaruhi oleh lingkungan fisik mereka juga dipengaruhi oleh lingkungan social mereka, cuaca sosial. Ketika orang berlaku baik pada mereka, mereka juga akan baik. Sebaliknya jika orang berbuat tidak baik,mereka menjadi defensive dan protektif.

Orang reaktif digerakan oleh perasaan sedangkan orang proaktif akan digerakan oleh nilai yang telah dipikirkan dengan cermat. Eleanor Roosevelt, “Tak seorang pun dapat menyakiti Anda tanpa persetujuan Anda”. Gandhi, “Mereka tidak dapat merenggut harga diri kita jika kita tidak memberikannya kepada mereka.” Saya menjadi saya yang hari ini karena pilihan yang saya buat kemarin. “Bukan apa yang terjadi pada diri kita, melainkan respon kita terhadap apa yang terjadi pada diri kitalah yang menyakiti kita”. Viktor Frankl, ada tiga nilai pokok dalam kehidupan. Pengalaman, atau apa yang terjadi pada diri kita. Kreatifitas, atau yang kita adakan. Atau respon menghadapi sesuatu.

MENGAMBIL INISIATIF
Sifat dasar kita adalh bertindak. Sifat ini memberikan kekuatan untuk menciptakan keadaan tertentu. Mengambil inisiatif bukan berarti mendesak atau agresif.

Banyak oarng menunggu sesuatu terjadi atau seseorang untuk mengurus mereka. Akan tetapi pada akhirnya orang proaktif yang merupakan solusi bagi masalah. Menuntut seseorang untuk bertanggung jawab tidaklah merendahkan dirinya, malah menguatkan.

Bertindak atau Menjadi Sasaran Tindakan
Jika menunggu untuk menjadi sasaran, kita pun akan menjadi sasaran tindakan. Kita menghadapi realitas dari keadaan sekarang dan memproyeksikan masa yang akan dating. Namun, kita juga mempunyai realitas bahwa kita memiliki kekuataan untuk memilih respon yang positif terhadap keadaan dan proyeksi tadi. Tidak mau menghadapi realitas sama juga dengan menerima gagasan bahwa apa yang sedang terjadi dalam lingkungan kita pasti menentukan nasib kita.

MENDENGARKAN BAHASA KITA
Bahasa kita adalah indikator yang sangat riil mengenai tingkatan kita memandang diri kita sebagai orang yang proaktif. Masalah serius dari bahasa reaktif adalah bahwa bahasa merupakan pembenaran ramalan sendiri. Mereka menyalahkan kekuatan luar untuk situasi mereka sendiri.

Bagi orang yang reaktif, cinta adalah sebuah perasaan. Sedangkan orang proaktif membuat cinta sebagai kata kerja, sesuatu yang dilakukan. Cinta, perasaannya, merupakan buah dari kata kerja cinta itu sendiri.

LINGKARAN KEPEDULIAN/LINGKARAN PENGARUH
Ketika melihat hal-hal di dalam lingkaran keperdulian, tampak jelas ada beberapa hal yang tidak dapat kita control dan ada beberapa hal yang dapat kita perbuat.

Fokus Proaktif
Orang proaktif memfokuskan upaya mereka didalam lingkaran pengaruhnya. Menyebabkan lingkaran pengaruh mereka meningkat. Sebaliknya orang reaktif memfokuskan upayanya didalam lingkaran keperdulian. Berfokus pada kelemahan orang lain. Menyebabkan lingkaran pengaruh mereka makin menyusut.

Fokus Reaktif
Selama bekerja di lingkaran keperdulian, kita memberikan kekuasaan kepada hal-hal di dalamnya untuk mengendalikan kita. Kita tidak mengambil inisiatif proaktif. Ketika bekerja dalam lingkaran pengaruh barulah ada energi positif. Dengan mengkhawatirkan diri kita sendiri buakn keadaan.

Orang proaktif memiliki lingkaran keperdulian setidaknya sama besar dengan lingkaran pengaruh, menerima tanggung jawab untuk menggunakan pengaruh mereka secara efektif.

LANSUNG, TAK LANGSUNG, DAN TANPA KONTROL SOSIAL
Kontrol langsung, melibatkan perilaku kita sendiri. Kontrol tak lanngsung, melibatkan perilaku orang lain. Tanpa control, kita tidak dapat berbuat langsung terhadapnya, seperti masa lalu.

Orang proaktif melakuakan perbaikan kebiasaan atas masalah-masalah terkontrol langsung. “Kemenangan Prinadi”. Untuk masalah terkontrol secara tidak langsung diatasi dengan mengubah metode pengaruh kita. “kemenangan publik”. Dan untuk masalah tanpa control, memerluka tanggung jawab untuk tersenyum dan menerimanya dengan tulus. Walaupun kita tidak menyukainya. Dengan cara ini kita tidak memberikan kesempatan kepada masalah ini untuk mengendalikan kita.

MELUASKAN LINGKARAN PENGARUH
Orang proaktif tidak suka memksa, mereka digerakan oleh nilai, dan tahu apa yang dibutuhkan. Gandhi, walaupun tidak memiliki kantor atau jabatan, melalui rasa iba, keberanian, puasa, dan persuasi moral ia akhirnya menakhlukan dominasi politis dari tiga ratus juta orang dengan kekuatan lingkaran pengaruh yang sangat luas.

“MEMPUNYAI” DAN “MENJADI”
Lingkaran keperdulian diisi dengan mempunyai. Lingkaran pengaruh dipenuhi dengan menjadi. Setiap kali kita berpikir ada masalah diluar sana, pikiran itu sendiri adalah masalahnya. Sebagai orang proaktif, kita dapat membawa cuaca fisik atau sosial kita sendiri. Kita dapat menjadi bahagia dan menerima hal-hal yang sekarang tidak dapat kita kontrol, sementara kita berfokus pada masalah yang dapat kita control.

UJUNG LAIN DARI TONGKAT
Konsekuensi dan kesalahan. Walaupun kita bebas memilih tindakan , kita tidak bebas memilih konsekuensi. Konsekuensi diatur oleh hokum alam dan berada di dalam lingkaran keperdulian. “Ketika mengangkat satu ujung tongkat, kita mengangkat ujung yang lain”. Ada saat-saat dalam hidup, kita merasa salah mengangkat tongkat.

Pendekatan proaktif terhadap suatu kesalahan adalah dengan langsung mengakuinya, memperbaikinya, dan belajar darinya. Hal ini mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. “Keberhasilan” berada pada ujung lain dari kegagalan. Respon kita terhadap setiap kesalahan mempengaruhi kualitas momen berikutnya. Bukan apa yang orang lain perbuat atau bahkan kesalahan kita sendiri yang melukai kita, tetapi respon kita terhadap hal-hal itu.

MEMBUAT DAN MEMENUHI KOMITMEN
Bagian paling inti dari lingkaran pengaruh adalah kemampuan membuat dan memenuhi komitmen. Integeritas kita pada komitmen itu adalah inti dan manifestasi jelas dari keproaktivitasan kita. Kita dapat membuat janji dan memenuhinya. Atau menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya. Dengan membuat dan memenuhi janji pada diri kita sendiri dan orang lain, sedikit demi sedikit kehormatan kita menjadi lebih besar dibandingkan suasana hati kita.

PROAKTIVITAS; UJIAN TIGA PULUH HARI.
Bekerjalah hanya pada lingkaran pengaruh. Buatlah komitmen kecil dan penuhi komitmen tersebut. Jadilah sinar, bukan hakim. Jadilah bagian dari solusi. Lihat kelemahan orang dengan prihati, bukan dengan tuduhan. Yang penting adalah respon kita terhadap segala yang terjadi. Kita bertanggung jawab atas efektivitas kita sendiri, untuk kebahagian kita, dan pada akhirnya sebagian besar kewadaan kita

Disarikan dari buku 7 Habits of Highly Effective People, R. Covey, Stephen. 1989. USA: Simon & Schuster

Tidak ada komentar: